FAKTA BATAM – Saleh bin Zain Al Abidin Al Shaiba yang merupakan pemegang kunci Kabah ke 77 dan juga keturunan Utsman ibnu Thalhah, sahabat Nabi yang ditunjuk untuk merawat Kabah meninggal dunia pada Jumat 21 Juni 2024.
Dia mengambil alih posisi sebagai pemegang kunci Kabah setelah kematian pamannya, Syekh Abdul Qadir Al-Shaibi, pada bulan Oktober 2014 dan tetap memegang jabatan ini hingga akhir hayat.
Baca Juga: Kemenag: Banyak Suami Digugat Cerai Istrinya karena Judi Online
Syekh Al Shaiba meninggal di Makkah setelah sakit berkepanjangan. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Al-Moalla Makkah setelah disalatkan setelah shalat Subuh di Masjidil Haram pada hari Sabtu 22 Juni 2024.
Dia adalah penjaga senior ke-10 selama era Saudi modern, dan dia menemani Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman beberapa kali ketika Raja memimpin upacara pencucian Ka’bah.
Lahir di Makkah pada tahun 1366 Hijriah, almarhum Syekh Al Shaiba dibesarkan dalam sebuah keluarga kuno yang dikenal sebagai penjaga Kabah selama berabad-abad.
Beliau memperoleh gelar doktor dalam studi Islam dari Universitas Umm Al-Qura, dan kemudian bekerja sebagai profesor di universitas tersebut selama beberapa tahun.
Beliau menjabat sebagai kepala Departemen Akidah di universitas tersebut dan menjadi penulis beberapa buku tentang akidah Islam, studi Islam dan sejarah.
Beliau juga menghadiri beberapa konferensi dan seminar akademik. Selama periode Raja Fahd, ia diangkat menjadi anggota Dewan Shoura Saudi.
Selama masa jabatannya sebagai penjaga senior Ka’bah, Al Shaiba bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan urusannya, termasuk membuka dan menutupnya, mengganti kiswah (penutup), membersihkan, mencuci, memberi wewangian, serta mengawasi semua urusan yang berkaitan dengan Ka’bah.
Keluarga Al Shaiba terus menghormati tradisi Nabi Muhammad (SAW) dengan mewariskan posisi penjaga (sadin) Ka’bah kepada anggota tertuanya. Ketika Nabi (SAW) memasuki Kabah setelah menaklukkan Makkah, beliau menghancurkan semua berhala di dalamnya, mencucinya, menutup pintu gerbangnya dan kemudian memanggil Utsman Bin Thalhah dan memberinya kunci sambil berkata,
Kunci-kunci ini akan tetap ada padamu hingga Hari Kiamat. Tidak ada yang dapat mengambilnya darimu kecuali seorang penindas.
Baca Juga: Kuota Indonesia 221.000, Berikut Jadwal Tahapan Penyelenggaraan Haji 2025
Keluarga Shaibi adalah penjaga Kabah sejak saat itu dan terus memenuhi tugasnya dengan merawat dengan tekun.