Waspada! Ini 9 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, dari Sering Haus Hingga Luka Sulit Sembuh

ILUSTRASI: Sering merasa lelah atau kelelahan bisa menjadi salah satu dari 9 tanda tubuh kelebihan gula, yang dapat memicu resistensi insulin dan diabetes. (Foto: Istimewa)

Faktabatam.id, NASIONAL – Mengonsumsi gula memang dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi utama. Namun, gula yang banyak ditemukan dalam makanan dan minuman olahan, jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius.

Meskipun terlihat ringan, langkah penanganan jika “overdosis” gula perlu segera dilakukan. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi kelebihan gula bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan kronis.

Bukan tanpa alasan, mengonsumsi gula melebihi batas rekomendasi harian dapat menyebabkan penumpukan kandungan gula dalam tubuh. Akibatnya, risiko diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit kardiovaskular semakin meningkat.

Jika mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), jumlah konsumsi gula harian yang direkomendasikan adalah 50 gram gula atau setara dengan empat sendok makan per hari.

Mengingat risiko penyakit lanjutan yang berbahaya, setiap individu wajib mengenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula. Lantas, apa saja tanda-tanda tersebut?

Berikut adalah 9 tanda umum yang muncul di tubuh akibat kelebihan gula:

1. Sering Haus dan Buang Air Kecil

Sering merasa haus (polidipsia) dan buang air kecil (poliuria) adalah salah satu tanda paling umum tubuh mengandung terlalu banyak gula. Melansir dari Everyday Health, terlalu sering buang air kecil menandakan bahwa ginjal sudah “bekerja terlalu keras” untuk membuang kelebihan glukosa dari dalam darah.

2. Mudah Lapar, tapi Berat Badan Menurun

Penderita gula darah tinggi cenderung sering mengalami lapar (polifagia). Uniknya, seperti catatan Cleveland Clinic, penderita gula darah tinggi justru bisa mengalami penurunan berat badan yang signifikan meskipun banyak makan.

“Hal ini disebabkan oleh tubuh yang tidak mendapat energi dari sumber yang diinginkan. Dengan demikian, energi beralih ke otot dan lemak,” jelas Ahli Diet, Lori Zanini, dikutip beberapa waktu lalu.

“Saat tubuh mulai memecah otot dan lemak untuk menghasilkan energi, Anda mengalami penurunan berat badan yang tidak sehat,” imbuhnya.

3. Sering Kelelahan

Merasa sangat lelah (fatigue) adalah salah satu tanda gula darah dalam tubuh tidak terkontrol. Gula (glukosa) adalah sumber energi utama sel.

“Sederhananya, ketika tubuh tidak memproses insulin dengan baik atau jumah insulin tidak cukup, gula akan menetap di dalam darah dan tidak masuk ke dalam sel untuk digunakan sebagai energi,” kata Zanini.

4. Penglihatan Buram dan Sering Sakit Kepala

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan pembengkakan lensa di mata akibat cairan yang bocor. Pembengkakan ini mengubah bentuk lensa sehingga penglihatan menjadi buram dan sulit fokus. Selain itu, penderita kadar gula darah tinggi juga akan sering mengalami sakit kepala.

5. Luka di Kulit Sulit Sembuh

Salah satu tanda-tanda tubuh kelebihan gula yang paling serius adalah luka, goresan, hingga memar yang lambat atau sulit sembuh. Menurut NIDDK, diabetes yang merusak saraf dapat memengaruhi sirkulasi darah. Hal ini menunda penyembuhan luka akibat aliran darah tidak cukup. Dalam beberapa kasus, luka ringan rentan terhadap infeksi dan bisa meningkatkan risiko amputasi.

6. Kaki dan Tangan Sering Kesemutan

Gula darah yang tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan saraf atau neuropati diabetik. Melansir dari Everyday Health, neuropati diabetik ini menimbulkan gejala berupa sensasi kesemutan, mati rasa, atau bahkan nyeri di kaki dan tangan, terutama pada malam hari.

7. Perubahan Kulit

Menurut American Diabetes Association (ADA), penderita diabetes sering mengalami perubahan kulit, seperti munculnya kutil. Selain itu, sejumlah area kulit, terutama di bagian belakang leher, tangan, ketiak, dan wajah, akan menebal dan gelap (acanthosis nigricans).

“Zanini mengatakan, perubahan pada kulit tersebut bisa menjadi pertanda dari resistensi insulin dan peringatan kadar gula darah meningkat.”

8. Sering Mengalami Infeksi Jamur

Menurut ADA, hiperglikemia (gula darah tinggi) dapat membuat penderita diabetes rentan terkena infeksi jamur di area genital yang disebabkan oleh candida albicans.

“Ragi memakan glukosa, dan jika gula darah Anda tinggi, maka lebih banyak glukosa di saluran kemih,” jelas Ahli Endokrinologi, Rail Bandukwala.

9. Gusi Berdarah

NIDDK menyatakan bahwa penyakit gusi adalah salah satu komplikasi diabetes. Saat kadar gula tinggi, kandungan glukosa dalam air liur juga turut meningkat. Semakin banyak glukosa, semakin banyak bakteri yang membentuk plak dan menyebabkan penyakit gusi, seperti gusi bengkak atau mudah berdarah.