Faktabatam.id, NASIONAL – Pemerintah Indonesia berkomitmen penuh untuk memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha dalam menjaga ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini ditekankan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam pertemuannya dengan para pelaku usaha.
“Kami terbuka terhadap usulan-usulan kebijakan yang mendorong penciptaan lapangan kerja dan membuka lebih banyak kesempatan bagi masyarakat,” ujar Menko Airlangga.
Pertemuan tersebut menjadi wadah penting untuk membahas kondisi ekonomi terkini dan merumuskan arah kebijakan ke depan. Airlangga mengapresiasi optimisme dunia usaha meskipun menghadapi tantangan global, baik dari sisi politik maupun ekonomi.
Pemerintah memaparkan sejumlah program strategis yang sedang dijalankan, meliputi:
- Revitalisasi industri padat karya.
- Stimulus untuk sektor pariwisata.
- Dukungan perumahan rakyat melalui FLPP dan KUR.
- Program Makan Bergizi Gratis dan Bantuan Subsidi Upah.
- Perluasan pembiayaan untuk UMKM dan petani.
- Berbagai kebijakan ketenagakerjaan.
Dalam upaya mengatasi tingginya jumlah lulusan baru, pemerintah mengusulkan program magang industri berhonor selama enam bulan. Program ini diharapkan menjadi sarana transfer keterampilan dan membuka peluang kerja.
“Program magang ini bukan sekadar kerja praktik, tapi peluang nyata untuk membangun pengalaman dan menemukan talenta baru di sektor industri,” jelas Airlangga.
Selain itu, pemerintah juga mendorong pengembangan sektor pariwisata seiring dengan pembukaan bandara internasional baru, serta pemanfaatan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI). AI diproyeksikan dapat menyerap ribuan tenaga kerja baru.
“Digitalisasi, termasuk AI, akan mempekerjakan banyak tenaga kerja. Untuk data labeling saja dibutuhkan 10 ribu orang,” ungkapnya.
Di sektor infrastruktur, percepatan Proyek Strategis Nasional terus dilakukan, seperti pembangunan Giant Sea Wall untuk mitigasi perubahan iklim di wilayah pesisir. Proyek ini akan dilaksanakan bertahap dan terbuka untuk kerja sama dengan mitra internasional seperti Tiongkok, Korea, Jepang, dan negara-negara Eropa.
Komitmen Indonesia di kancah global juga semakin kuat. Airlangga menyebutkan rencana penandatanganan perjanjian IEU-CEPA dengan Uni Eropa pada 23 September 2025, serta kelanjutan perundingan dagang dengan Amerika Serikat. Indonesia juga berhasil memenangkan sengketa dagang di WTO terkait kasus biodiesel dan nikel, yang menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam memperjuangkan kepentingan nasional.
Seluruh kebijakan ini bertujuan menjaga stabilitas ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing nasional. Airlangga menegaskan bahwa sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha adalah kunci utama keberhasilan pembangunan ke depan.
“Pemerintah akan terus memberikan kepastian hukum, insentif fiskal, dan menjaga stabilitas makro demi menciptakan iklim usaha yang kondusif,” pungkasnya.