Indonesia Dilanda Bencana Ganda: Banjir di Lampung dan Jawa Barat, Kekeringan Melanda Banten dan Kaltim

BPBD Kabupaten Pandeglang mendistribusikan air bersih kepada warga di Desa Kadubadak, Kabupaten Pandeglang, Banten yang terlanda kekeringan, pada Sabtu (26/7). Sumber Foto: BPBD Kabupaten Pandeglang

Faktabatam.id, NASIONAL – Memasuki pertengahan tahun, sejumlah wilayah di Indonesia dihadapkan pada situasi yang kontras. Saat sebagian daerah berjuang melawan rendaman banjir akibat hujan intensitas tinggi, wilayah lain justru mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau. Kondisi ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang beragam di seluruh nusantara.

Banjir Landa Sejumlah Daerah di Lampung dan Jawa Barat

Kabupaten Tanggamus, Lampung

Banjir besar menerjang Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Selasa (29/7) sejak pukul 03.00 WIB dini hari. Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung lama memicu luapan sungai, merendam 18 desa yang tersebar di 5 kecamatan. Akibatnya, sebanyak 632 unit rumah terendam air. Kerugian materiil lainnya yang tercatat meliputi satu unit jembatan rusak, dua fasilitas pendidikan, satu kantor desa, serta 93 hektare lahan persawahan yang gagal panen.

Tim BPBD Tanggamus telah bergerak cepat melakukan penanganan darurat dan asesmen bersama lintas sektor. Hingga Selasa sore, dilaporkan sebagian wilayah sudah surut, meskipun beberapa titik masih tergenang. Warga yang sebelumnya mengungsi secara mandiri kini telah kembali ke rumah masing-masing untuk memulai pembersihan.

Kabupaten Bogor, Jawa Barat

Di Jawa Barat, banjir melanda Kabupaten Bogor pada Selasa (29/7) sekitar pukul 19.30 WIB. Pemicunya adalah hujan deras yang menyebabkan tanggul di Perumahan Arum Park, Desa Bantarsari, Kecamatan Rancabungur, jebol. Kejadian ini berdampak pada 146 KK atau 462 jiwa di wilayah tersebut.

BPBD Kabupaten Bogor segera merespons dengan melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan pihak terkait, dan mengerahkan tim untuk upaya penanganan darurat. Tindakan penyedotan air dan pembersihan material sisa banjir langsung dilakukan. Dilaporkan tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil signifikan lainnya akibat peristiwa ini.

Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

Sementara itu, Kabupaten Sukabumi lebih dulu direndam banjir pada Senin (28/7) pukul 16.20 WIB. Lagi-lagi, hujan lebat yang berkepanjangan menjadi penyebab meluapnya aliran sungai. Tiga desa dari dua kecamatan, yaitu Desa Cidolog dan Desa Tegallega di Kecamatan Cidolog, serta Desa Rambay di Kecamatan Tegalbuleud, menjadi wilayah terdampak.

Berdasarkan asesmen cepat BPBD Kabupaten Sukabumi, tercatat 56 jiwa dari 27 KK terpaksa mengungsi, sementara 20 KK lainnya berada dalam kondisi terancam. Banjir ini juga menyebabkan kerusakan fisik yang signifikan, meliputi lima unit rumah rusak berat, 21 unit rumah rusak sedang, 20 unit rumah terancam, dan satu jembatan terputus. Tim masih terus melakukan penanganan darurat dan pemantauan di lokasi.

Ancaman Kekeringan Mengintai di Musim Kemarau

Kabupaten Pandeglang, Banten

Di sisi lain, bencana kekeringan mulai melanda Kabupaten Pandeglang, Banten. Krisis air bersih dilaporkan terjadi di Desa Kadubadak, Kecamatan Angsana, sejak Kamis (24/7). Musim kemarau yang berkepanjangan membuat sumber air warga mengering, berdampak pada sedikitnya 60 KK atau 200 jiwa.

Menanggapi situasi ini, tim BPBD Kabupaten Pandeglang telah mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak. Bantuan air bersih diangkut menggunakan truk tangki air dan dibagikan langsung ke permukiman warga yang membutuhkan.

Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur

Kekeringan juga memberikan dampak serius di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur. Akibat musim kemarau, kondisi air di Sungai Mahakam menyusut drastis pada Senin (28/7). Surutnya sungai utama ini membuat akses transportasi air menjadi sangat sulit, sehingga mengisolasi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai.

Data yang dihimpun menunjukkan sebanyak 3.428 KK atau 10.154 jiwa terdampak akibat keringnya Sungai Mahakam. BPBD Kabupaten Mahakam Ulu telah melakukan kaji cepat untuk mengidentifikasi kebutuhan dasar warga dan berkoordinasi dengan berbagai sektor untuk mobilisasi bantuan. Tim juga diterjunkan untuk terus memantau perkembangan situasi di lokasi terdampak.

Meskipun Indonesia secara resmi telah memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa sebagian wilayah masih berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat. Masyarakat dan pemerintah daerah diimbau untuk tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan terhadap kekeringan, tetapi juga tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan angin kencang.