Wagub NTT Tanggapi Langsung Keluhan Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Johni Asadoma saat berdialog dengan korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. (Dok. Ist)

Faktamaluku.id, NASIONAL – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma melakukan kunjungan kerja ke Posko Pengungsian Bokang Wolomatang dan Konga, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Rabu (10/7/2025). Dalam kunjungannya, Johni menerima berbagai keluhan dari para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, terutama mengenai pendidikan anak dan kondisi ekonomi yang semakin sulit.

Dalam dialog bersama pengungsi, banyak warga mengungkapkan kekhawatiran soal biaya pendidikan anak-anak mereka, terutama yang hendak melanjutkan ke jenjang kuliah. Beberapa mahasiswa juga masih aktif menempuh pendidikan tinggi namun terkendala biaya akibat terdampak bencana.

“Kunjungan kerja ini sudah direncanakan sejak beberapa waktu lalu, namun karena terkendala kondisi alam serta beberapa agenda lainnya baru dapat terlaksana hari ini. Saya ingin melihat langsung keadaan masyarakat dan mendengarkan isi hati warga di posko pengungsian,” jelas Johni Asadoma.

“Pemerintah akan tetap mengupayakan agar pembangunan dan peningkatan kualitas pendidikan tetap dilaksanakan, tanpa ada batasan meskipun di tengah kondisi bencana yang dihadapi. Akses pendidikan bagi anak-anak harus terus diupayakan dengan baik. Saya juga memberikan apresiasi, di tengah kondisi sulit seperti ini, bapak dan mama tetap memikirkan pendidikan anak-anak,” tambahnya.

Johni meminta agar dilakukan pendataan terhadap anak-anak dan mahasiswa terdampak agar pemerintah bisa memetakan bentuk bantuan yang mungkin diberikan.

Warga pengungsi juga menyampaikan permasalahan utang kepada bank dan koperasi. Banyak dari mereka kehilangan mata pencaharian sehingga kesulitan untuk memenuhi kewajiban pembayaran.

“Bank memiliki aturan dan regulasi yang tidak bisa diintervensi langsung oleh pemerintah. Namun, ada sistem yang memungkinkan adanya keringanan atau penjadwalan ulang kewajiban. Ini bisa kita fasilitasi lebih lanjut,” ujar Johni.

Masyarakat berharap ada dialog yang difasilitasi pemerintah antara pengungsi dan pihak perbankan untuk mencari solusi yang bijaksana.

Selain pendidikan dan utang, warga juga menyoroti persoalan ekonomi. Banyak lahan pertanian rusak akibat letusan, menyebabkan warga kehilangan mata pencaharian utama.

“Saya mendorong agar program padat karya yang sudah berjalan di Flores Timur dimanfaatkan secara maksimal. Program ini bisa menjadi solusi jangka pendek untuk memulihkan ekonomi keluarga,” tegas Wagub Johni.

Saat menyambangi tenda-tenda pengungsian, Johni berpesan agar warga tetap tenang dan sabar menghadapi situasi sulit ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah, bahkan hingga pusat, akan terus bekerja keras untuk membantu masyarakat.

“Masukan, kritik, serta keluhan yang disampaikan telah saya tampung dan akan saya tindaklanjuti di tingkat provinsi. Bila perlu, akan saya koordinasikan hingga ke pemerintah pusat,” katanya.