NASIONAL – Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, mendorong pemerintah Indonesia untuk bersikap aktif menyerukan perdamaian atas konflik memanas antara Iran dan Israel. Ia menilai, peran Indonesia dalam diplomasi internasional sangat penting untuk meredakan ketegangan global.
“Indonesia harus menyerukan kepada semua pihak yang bertikai, baik Israel maupun Iran, untuk segera menghentikan eskalasi militer dan menyelesaikan permasalahan di meja perundingan, bukan lewat kekerasan atau perang yang hanya menyisakan kehancuran,” ujar Sarmuji dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (14/6/2025).
Ia menegaskan, sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas-aktif, Indonesia memiliki mandat moral dan konstitusional untuk aktif dalam menyuarakan penyelesaian damai berbagai konflik internasional, termasuk krisis di Timur Tengah.
Serangan Balasan Perburuk Situasi Global
Konflik Iran dan Israel memanas usai serangan udara Israel yang menewaskan dua ilmuwan nuklir Iran serta melukai penasihat Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Iran merespons dengan meluncurkan lebih dari 100 drone ke wilayah Israel, yang disebut sebagai salah satu balasan militer paling terbuka selama beberapa tahun terakhir.
“Serangan timbal-balik antara Israel dan Iran ini bukan hanya mengancam kawasan Timur Tengah, tetapi juga memperburuk ketegangan geopolitik global yang sudah rapuh akibat berbagai konflik yang sedang berlangsung,” ujar Sarmuji.
Ia menilai situasi dunia saat ini berada dalam titik yang berbahaya, karena diplomasi sering kali dikalahkan oleh kekuatan militer dan kekerasan.
Indonesia Didorong Aktif di Kancah Internasional
Sarmuji juga menyampaikan bahwa konflik Iran dan Israel telah berlangsung selama puluhan tahun, dilatarbelakangi oleh pertentangan ideologis, kepentingan geopolitik, serta kekhawatiran Israel terhadap program nuklir Iran.
Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik langsung, kedua negara kerap berkonflik secara tidak langsung melalui perang proksi di Suriah, Lebanon, dan kawasan lainnya.
“Insiden terbaru menandai peningkatan signifikan dalam keterlibatan langsung kedua negara secara militer, memicu kekhawatiran akan pecahnya perang skala penuh yang dapat menyeret banyak negara,” tambahnya.
Untuk itu, Sarmuji berharap Dewan Keamanan PBB dan negara-negara besar segera mengambil tindakan nyata guna meredakan ketegangan serta membangun kembali kepercayaan pada jalur diplomasi.
“Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi harus terus bersuara tegas,” tegas Sarmuji.