FAKTA GRUP – Nikaragua dikabarkan memutuskan hubungan dengan Israel yang disebutnya sebagai musuh kemanusiaan pada Jumat 11 Oktober 2024.
Tak hanya itu, Republik Nikaragua juga menyebut pemerintah Israel sebagai fasis dan pelaku genosida.
Menurut wakil presiden Rosario Murillo, pemutusan hubungan itu merupakan perintah Presiden Daniel Ortega, yang sangat kritis terhadap Israel.
Nikaragua mengumumkan rencana untuk memutuskan hubungan dengan Israel terkait perang di Gaza, dan menyebut pemerintah Israel sebagai fasis dan genosida.
Langkah ini pada dasarnya merupakan langkah simbolis, dengan hubungan antara “Israel” dan negara Amerika Tengah itu hampir tidak ada.
Keputusan tersebut diambil oleh pemerintah Nikaragua, yang mengeluarkan resolusi yang menyebut penjajah Zionis sebagai musuh kemanusiaan.
Resolusi tersebut menambahkan bahwa Nikaragua menentang genosida, pendudukan, dan agresi permanen terhadap kehidupan dan martabat rakyat Palestina, yang kini menyebar ke rakyat Lebanon dan secara serius mengancam Suriah, Yaman, dan Iran, yang membahayakan perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut dan dunia.
Nikaragua telah dua kali memutuskan hubungan dengan Israel yaitu pada tahun 2010 di bawah Ortega dan juga pada tahun 1982 di bawah pemerintahan revolusioner Sandinista yang dipimpin oleh Ortega setelah revolusi tahun 1979 di negara itu.
Langkah Nikaragua menyusul langkah Bolivia yang memutuskan hubungan dengan Israel pada November dan Kolumbia pada bulan Mei.
Genosida Israel di Gaza telah memakan korban hingga 40.000 yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan, menurut kementerian kesehatan setempat. Hingga kini, tidak ada tanda-tanda bahwa penjajah Israel akan menghentikan kekejaman mereka di sana.