FAKTA BATAM – Kementerian Sosial memastikan tidak ada gangguan dalam pemanfaatan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) usai terjadi serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
“Ya data kami itu aman. Sampai sekarang kami masih bisa melayani kebutuhan masyarakat dengan baik,” ungkap Menteri Sosial Tri Rismaharini, Selasa 2 Juli 2024.
Baca Juga: PTPI Ungkap Sebanyak 7,58 Juta Petani Belum Tebus Pupuk Subsidi
Namun kata Risman, pihaknya tetap mengikuti arahan untuk mencadangkan data sehingga tidak ada masyarakat atau keluarga penerima manfaat yang dirugikan jika ada gangguan siber.
Menurut data terakhir yang dipublikasikan oleh Kemensos pada Mei 2024, terdapat 140.054.921 jiwa yang terdata di DTKS. Jumlah ini merupakan gabungan dari data daftar awal DTKS sebanyak 118.681.953 jiwa dan data usulan baru sebanyak 21.372.968 jiwa.
Baca Juga: Kapolda Cup Badminton Presisi Polda Lampung 2024 Resmi Digelar dari Tanggal 1 – 8 Juli 2024
“Sekali lagi saya minta maaf bagi para hacker, para cracker, kalau ada masalah sedikit, kami akan tahu. Karena apa? Karena ini untuk melayani orang-orang yang benar-benar tidak mampu. Tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk kami di Kemensos tapi data kami aman, itu bukan berarti kami sombong,” ujar Mensos Risma.
Pada 20 Juni 2024, sejumlah layanan publik sempat mengalami kendala akibat adanya gangguan pada PDNS 2. Salah satu layanan yang sangat terdampak ialah sistem Autogate milik Ditjen Imigrasi.
Baca Juga: Bersama Indonesia, Malaysia Siap Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
Setelah ditelusuri didapatkan fakta bahwa PDNS 2 mengalami serangan siber berupa ransomware bernama Brain Cipher, sebuah varian baru dari ransomware Lockbit 3.0.